Social Icons

Pages

Jumat, 30 Maret 2012

Untitled part #1

Malam itu, aku melamun. Pikiranku melambung tak tentu arah. Hanya kosong yang kurasakan. Aku merasa seperti balon terbang helium yang terbang semakin tinggi dan semakin tinggi hingga langit yang tiada batas. Di ruang hampa ini, aku melihat berjuta-juta bintang. Aku melihat andromeda, vega, aufa. Berliuk-liuk, berderet, berjajar, dan tidak beraturan membentuk anomali keindahan. Ada juga bintang Sirius, sinarnya yang berwarna cerah membiru membuatku smakin takjub akan keindahan alam semesta. Aku terbang semakin jauh meninggalkan galaksi. Bergerak cepat, secepat kilatan cahaya. 3 x 10 pangkat 8 kata einsteins, itulah kecepatanku saat ini. Berjuta cahaya datang padaku. Menari, melompat, dan bernyanyi mengitariku. Sesaat aku berhenti. Aku mendengar nada-nada yang tak asing di telingaku. Nada-nada itu semakin kuat dan kuat hingga gendang telingaku tak mampu menahannya lagi. Aku terbangun dari lamunanku. Nada-nada tadi ternyata adalah nada dering telepon genggamku. Aku melihat sekelilingku, tiada seorangpun, hanya suara denting jam kamarku dan sebuah pena di meja tempatku belajar. Tanpa kusadari ternyata, pena memperhatikanku sedari tadi, dia (pena) hanya tersenyum, seakan ingin mengajakku untuk menulis kisahku pada selembar kertas putih ini. . .

Kutatap langit
Kutengok kolong semesta
Kuhempas diri merenungimu
Kau.
Kau sosok teraneh.
Melintas dalam jam pasirku
Tapi sekejam senyum manismu kini lenyap
Bersama tawa kesedihan dan tangis kebahagiaan
Sealunan dengan lyrik lagu kenangan yang sedari td bergema menemaniku.
Satu pertanyaan terlintas dalam benakku.
Kapankah diriku dan dirimu bertemu kembali?...


-denanto-
(April, 24th 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar