Lagi asyik baca novel edensor, ada sebuah kata yang membuatku penasaran, ingin tau lebih banyak,,, Kata-kata itu adalah konstelasi bintang,,, Apa itu?
Pernahkah anda menatap kepada bintang-bintang di langit dan memperhatikan bentuk susunannya? Ada
yang berbentuk segi empat, ada yang menyerupai huruf-huruf, atau bentuk
lukisan tertentu yang anda kenal, bukan? Hampir di setiap bagian dunia
ini orang telah berabad-abad lamanya memperhatikan hal ini. Lalu mereka
memberi nama kepada setiap gugusan bintang yang mereka saksikan itu.
Gugusan bintang semacam itu disebut satu "konstelasi", yang berasal dari
istilah bahasa Latin "Stella" yang artinya "bintang" dan "con" artinya
"bersama".
Nama-nama konstelasi yang kita gunakan sekarang ini kita warisi dari
zaman abad kejayaan kerajaan Romawi, bahkan ada pula dari zaman Yunani
kuno. Bangsa Yunani pun mengambil alih ilmu perbintangan itu sebagian
besar dari bangsa Babilonia.
Bangsa Babilonia memberi nama kepada susunan bintang-bintang yang
berbentuk lukisan tertentu itu menurut nama hewan, nama raja atau ratu,
serta nama pahlawan yang terdapat dalam mitos mereka. Kemudian bangsa
Yunani ini banyak merobah nama-nama yang berbau Babilonia itu dengan
nama-nama pahlawan bangsa mereka sendiri, seperti Herkules, Orion,
Perseus. Selanjutnya bangsa Romawi melakukan perubahan lagi. Tetapi
nama-nama kuno yang sama tetap mereka pertahankan. Cuma tidaklah selalu
mudah bagi kita untuk mengenali bentuk susunan bintang-bintang itu di
cakrawala sesuai dengan nama julukannya itu. Kita ambil misalnya Aquila,
suatu konstelasi yang condong bentuknya pada lukisan burung garuda.
Sedangkan, Cannis Besar dan Cannis Kecil adalah susunan bintang yang
menyerupai bentuk anjing besar dan anjing kecil. Selain itu, Libra
misalnya melambangkan bentuk timbangan. Namun konstelasi - konstelasi
ini nampaknya kurang begitu mirip dengan bentuk lukisan yang diwakili
oleh namanya itu.
Kira-kira pada tahun 150 Masehi ahli ilmu falak yang tersohor bernama
Ptolomeus telah berhasil membuat satu daftar yang berisi 48 macam
konstelasi yang pernah ia tanggapi. Tentu saja daftar ini belum lengkap,
karena belum meliputi isi seluruh cakrawala alam semesta ini. Masih
terdapat banyak kekosongan yang dilampauinya. Maka pada abad - abad
belakangan ini, para ahli astronomi menarnbahkan sejumlah konstelasi
lagi untuk melengkapi daftar yang dibuat Ptolemeus itu. Beberapa
konstelasi yang mutahir telah diberi nama berdasarkan alat-alat ilmiah
seperti Sekstan, Kompas, Mikroskop. Sekarang ini para ahli astronomi
mengenal 88 buah konstelasi di ruang angkasa.
Sebuah konstelasi pada hakekatnya adalah suatu wilayah di ruang
angkasa. Ini berarti bahwa setiap bintang itu mesti terletak pada salah
satu konstelasi, tak bedanya dengan sebuah kota
di Amerika Serikat, yang tergabung dalam satu wilayah negara bagian
tertentu. Batas antara satu konstelasi dengan konstelasi yang lainnya
biasanya tidak tertentu bentuknya. Kebanyakan di antaranya berbentuk
garis lengkung. Tetapi pada tahun 1928 para sarjana astronomi mengambil
keputusan untuk meluruskan batas garis yang lengkung itu, sehingga
lukisan yang diwakili oleh satu konstelasi itu hanyalah yang terdapat
daiam lingkungan garis yang lurus itu.
Referensi: leonheart94.blogspot.com